pemisahan hubungan pelaporan dan hubungan struktural

di banyak organisasi, hubungan pelaporan umumnya berkaitan langsung dengan hubungan struktural antar-individu. bawahan memberikan laporan kepada atasan dan sebaliknya atasan menerima laporan-laporan tersebut.

dengan perkembangan teknologi yang cepat saat ini, hubungan pelaporan ini dapat semakin efektif dan efisien. dengan memanfaatkan sistem informasi tersebut, hubungan pelaporan menjadi tidak langsung dan dapat terpusat. akses dapat diberikan hanya pada para individu yang memerlukan data dan informasi tertentu. ini akan menurunkan potensi perubahan data dan informasi yang disebabkan berbagai dinamika di dalam hubungan struktural. di saat yang sama, menghemat begitu banyak waktu yang terbuang dalam proses pelaporan langsung.

hal ini juga sangat berpotensi menyederhanakan interaksi antara individu di dalam organisasi, karena interaksi yang bersifat pelaporan dipindahkan, dikumpulkan dalam sebuah ‘wadah’ dan dapat diakses kapan saja. salah satu contoh kecil dari ini adalah berkurangnya jumlah rapat-rapat yang bersifat formalitas dan pembahasan data yang telah ada belaka.

tentu saja seperti hal lainnya, sistem ini perlu dirancang dengan baik agar dapat efektif. karena itu, peran para ‘penerjemah’ dan ‘arsitek’ data dan informasi sangat penting dalam proses efisiensi proses ini. bila kedua pihak tersebut dapat menginterpretasikan data dan informasi dengan baik maka mereka dapat pula merancang sistem informasi yang tepat guna.

dengan begitu, hubungan struktural dapat berfokus pada peran dan fungsi dan tidak lagi tercampur aduk dengan data dan informasi. karena tersentral maka data dan informasi juga dapat lebih mudah dipantau dan digunakan. ini juga memudahkan proses evaluasi untuk pengembangan berikutnya.

Jhonsen Lai